Sikap, Peran, dan Tugas Konseli Sikap, Peran, dan Tugas Konselor TUJUAN KONSELING SFBT pendekatan SFBT juga disebut sebagai Terapi Konstruktivis (Constructivist Therapy), Terapi Berfokus Solusi (Solution Focused Therapy), Konseling Singkat Berfokus Solusi (Solution Focused Brief Counseling) OLEH: IKE KURNIA ANI K ADI DEWANTORO dari semua sebutan untuk SFBT sejatinya semuanya merupakan pendekatan yang didasari oleh filosofi postmodern sebagai landasan konseptual pendekatan-pendekatan tersebut. SEJARAH PERKEMBANGAN 1. Manusia pada dasarnya sehat, memiliki kekuatan atau kelebihan Banyak tokoh yang memberikan konstribusi terhadap perkembangan SFBT sejak tahun 1970an seperti Steve de Shazer, Bill O'Hanlon, Michele Weiner-Davis, dan Insoo Kim Berg. SFBT dapat diaplikasikan ke berbagai jenis masalah, baik dalam konteks sekolah, praktek pribadi, serta berbagai jenis klien mulai dari anak-anak, remaja, pasangan, keluarga hingga kasus individual orang dewasa HAKIKAT MANUSIA 2. Manusia memiliki kemampuan (kompetensi) 3. Manusia memiliki keberdayaan (kapasitas) untuk membangun (mengkontruksi) solusi 4. Manusia tidak terpaku pada masalah tetapi berfokus pada solusi 5.
Contoh Format Evaluasi Paud
![Contoh Format Evaluasi Program Bk Contoh Format Evaluasi Program Bk](/uploads/1/2/3/8/123849243/472961453.jpg)
Perubahan terjadi sepanjang waktu 6. Manusia tidak bisa mengubah masa lalunya. PERKEMBANGAN PERILAKU STRUKTUR KEPRIBADIAN SFBC tidak menggunakan teori kepribadian dan psikopatologi yang ada saat ini. Konselor tidak bisa memahami secara pasti tentang penyebab masalah individu. Konselor perlu tahu apa yang membuat orang memasuki masa depan yang lebih baik dan sehat, yaitu tujuan yang lebih baik dan sehat. Individu tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi bisa mengubah tujuannya. Tujuan yang lebih baik dapat mengatasi masalah dan mengantarkan masa depan yang lebih produktif.
Konselor perlu mengetahui karakteristik tujuan konseling yang baik dan produktif, proses positif, saat ini, praktis, spesifik, kendali konseli dan bahasa konseli Sebagai ganti teori kepribadian dan psikopatologi, masalah dan masa lalu, SFBC berfokus pada saat ini yang dipandu oleh tujuan positif yang spesifik yang dibangun berdasarkan bahasa konseli dan dibawah kendalinya. PRIBADI SEHAT DAN BERMASALAH a. Manusia pada dasarnya kompeten, memiliki kapasitas untuk membangun, merancang/ merekonstruksikan solusi-solusi sehingga mampu menyelesaikan masalahnya.
Tidak berkutat pada masalah, tetapi fokus pada solusi dan bertindak mewujudkan solusi yang diinginkan a. Mengkonstruk kelemahan diri. Dengan cara mengkonstruk cerita yang diberi label “masalah” dan meyakini bahwa ketidakbahagiaan berpangkal pada dirinya. Berkutat pada masalah dan merasa tidak mampu menggunakan solusi yang dibuatnya. HAKEKAT KONSELING 1. Perubahan bersifat konstan dan pasti terjadi 2.
Klien adalah satu-satunya orang yang paling ahli dalam mengatasi situasi sulit yang dialami dirinya sendiri 3. Klien dianggap memiliki seluruh potensi positif di dalam dirinya 4.
Player bmd speed para mu s6. Orientasi ke masa depan, sementara masa lalu tidak lagi menjadi aspek yang esensial. Setiap masalah memiliki pengecualian yang dapat diidentifikasi dan ditransformasikan menjadi solusi.
![Contoh Format Evaluasi Program Bk Contoh Format Evaluasi Program Bk](/uploads/1/2/3/8/123849243/189901801.png)
Hal-hal yang ingin diubah tergantung dari bagaimana individu tersebut berbicara mengenai situasi yang dihadapinya serta nahasa yang digunakan 7. Masalah yang dialami oleh individu tidak dipandang sebagai sebuah bukti dari kegagalan mereka untuk mencapai suatu standar norma tertentu, melainkan sebuah siklus kehidupan yang normal. Asumsi yang bernada optimis ini adalah suatu bentuk komitmen dalam membantu meyakinkan individu bahwa mereka mampu membangun solusi guna memperbaiki kehidupan mereka. Asumsi dasar dari SFBT menurut (Bertram, 2007) dan (Nichols 2010) antara lain: 3 prinsip pendekatan SFBT Shazer dan Dollan (2007): 1. Kalau tidak rusak, jangan diperbaiki 2. Kalau berhasil, maka lakukan lebih banyak lagi 3.
Lembar Pengesaan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!' Ka#a Pengan#ar!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!' ' $a%#ar Is'!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!' ' BAB I PEN$AHULUAN A. La#ar be&a'a ng!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
$a s ar H (' (m!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! ) ' s '.a n M' s '!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!. $e s 'r ' +s ' K eb (# ( an!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! T (, ( a n!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!. BAB II STRATEGI PELAKSANAAN PELAANAN BIMBINGAN $AN KONSELING A. S # r a # e g ' L a a n a n $ a s a r!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Model Evaluasi Program
S# r a # e g ' L a a n an r e s + / n s '%!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! S#r a#e g' Per en anaa n ' n.' 1'. (a&!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! S#ra# eg' Laanan $('(nga n Ss#em!!!!!!!!!!!!!!!!!!!. B A B I I I R E N C A N A O P E R A S I O N A L A C T I O N P L A N 3!!!!!!!!!!!!
B A B I ) E ) A L U A S I $ A N A K U N T A B I L I T A S!!!!!!!!!!!! BAB ) ANALISIS HASIL PROGRAM $AN TIN$AK LANJUT!!!!!!!!!!! B A B ) I P E R S O N A L B I M B I N G A N $ A N K O N S E L I N G!!!!!!!!!!!!
Evaluasi Goal Attainment di Kemukakan Oleh Evaluasi Responsive dik Kemukankan Oleh Model judgment Stake menawarkan tiga fase dalam evaluasi yaitu: 1 Anecedents (pendahuluan ) 2 Tahap transaksi 3 Outcomes Langkah-langkah Mengevaluasi 1. Menentukan tujuan seluas-luasnya atau sasaran-sasaran 2. Mengklasifikasikan tujuan-tujuan dan sasaran- sasaran.
Menegaskan sasaran dalam bentuk perilaku 4. Menemukan situasi dalam pencapaian tujuan 5. Mengumpulkan hasil data 6. Membandingkan hasil data dengan perilaku berdasarkan tujuan. Menurut Tyler pengertian evaluasi perlu ditekankan pada pemerolehan gambaran mengenai efektivitas system pendidikan yang mempengaruhi pencapaiaan tujuan pendidikan atau pembelajaran Evaluasi responsive adalah sebuah pendekatan untuk evaluas pendidikan dan program lainya. Di bandingkan dengan pendekata lainya, evaluasi responsive lebih berorientasi kepada aktivitas, keunikan dan keragaman social dari suatu program. Keistimewaan dari pendekatan ini adalah kemampuan reaksi EVALUASI GOAL ATTAINMENT DAN EVALUASI RESPONSIF Ralp Winfred Tyler Robert E.
Format Evaluasi Pendidikan
Stake TERIMA KASIH.